Sunday, 19 July 2015

Cara membuat mobil - mobilan dari kulit jeruk bali

Bikin Mainan Dari Kulit Jeruk Bali Berbarengan Anak
Tiap-tiap suami pulang kerja, anak-anak bakal menyambutnya. Seperti tadi malam. Demikian mendengar nada motor ayahnya, Zaidan serta Raissa berlarian ke pintu.

" Ayaaah.. ayaaah... bapak bawa apa? " Bertanya Raisaa.
" Bawa buah "
" Waah.. " kata Raissa dengan terkagum-kagum. Apa pun yang ayahnya bawa dia senantiasa ketertarikan meskipun cuma suatu jeruk. " ini buah apa? " Bertanya Raissa.
" Jeruk bali " jawab ayahnya.


Mendadak kakak Zaidan yang ada di kamar menghambur ke arah saya. " Mi, umi pernah katakan kan bila saat kecil pernah buat mainan dari kulit jeruk bali? " " Iya " jawab saya. Masih tetap ingat saja dia, walau sebenarnya saya katakan hal semacam itu telah 2 minggu-an waktu lalu. " Aaah.. bikinin.. bikinin.. saat ini mari.. " serta hebohlah Zaidan ingin dibuatkan mainan dari kulit jeruk.

" Janganlah saat ini ya, besok saja, telah malam " kata saya. Bila telah magrib begini inginnya saya aktivitas yang sedikit membuahkan sampah, umpamanya ngaji serta baca buku di kamar.

" Aah.. tidak mau.. saat ini saja... " Lantaran si kakak keukeuh, jadi saya mengiyakannya. Saya juga kelihatannya telah lama tak bikin prakarya berbarengan si kakak. Saya berpikir ingin buat apa dari kulit jeruk, soalnya nyatanya jeruk bali nya audah di buka dari penjualnya serta cuma tersisa sepeetiganya saja. Saya buka mbah google serta temukan kreasi mobil-mobilan yang lumayan gampang serta tak perlu banyak bahan disini.

- Saya untuk tiga si kulit jeruk. Satu untuk tubuh mobil, satu untuk hiasannya serta satu lagi untuk bikin empat roda.
- Hiasan mobilnya saya tusukkan dengan lidi ke tubuh mobil. Eh namun kok jadinya seperti kapal ya?? Buat kapal saja gitu? Namun si kakak keukeuh mesti ada rodanya.


- Buat 4 lingkaran, gunting serta tusukkan ke tubuh mobil dengan lidi yang diruncingkan. Jadilah.. mobil beroda empat yg tidak serupa mobil! Hehe.

Namun kakak Zaidan suka saja tuh. Dia berteriak-teriak kegirangan, bahkan juga hingga dicium-cium. Ih lebayy. Lantas dia imbuhkan bendera putih di mobilnya.


Alhamdulillah anak-anakku tak sulit dihibur, dibuatkan balon dari kantong plastik saja senengnya minta ampun. Asal emak serta bapaknya sabar saja hadapi mereka. Namun tetep sih bila saksikan mainan di toko mainan kalap juga. Maka dari itu.. SEHARUSNYA dikondisikan dari rumah bisa atau tak beli mainan waktu kita bakal jalan-jalan ke pusat berbelanja.

0 comments:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!